Redaksi

  1. Saat menjalankan tugas, wartawan dan staf perusahaan media online Asatunews (https://asatunews.co.id) dilengkapi dengan identitas: Kartu Pers dan Id Card Perusahaan;
  2. Narasumber dapat menghubungi Redaksi Asatunews  bilamana merasa ada kejanggalan terkait identitas wartawan/staf perusahaan Asatunews atau mendapat perlakuan tidak wajar, melalui surat elektronik ke: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya., dan/atau Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya., Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya., juga dapat atau nomor telepon sebagaimana yang tertera pada Boks Redaksi (Tentang Kami);
  3. Wartawan Asatunews dilarang meminta dan menerima uang maupun barang apa pun dari narasumber;
  4. Setiap berita yang terpublikasi adalah kewenangan Redaksi Asatunews;
  5. Permintaan untuk ralat, koreksi, revisi atau hak jawab terkait berita yang  diterbitkan oleh Asatunews berdasarkan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan Undang Undang Pokok Pers;
  6. Ralat bisa melalui pengiriman surat elektronik ke: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya. dan/atau Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya., Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya. dengan menggunakan subjek: HAK JAWAB. Dalam surat elektronik tersebut, disebutkan bagian yang dianggap tidak tepat berikut tautan dari artikel, serta pemohon wajib menyertakan identitas dengan jelas;
  7. PT Media Asatu Milenial sebagai penerbit Asatunews (https://asatunews.co.id) dalam menjalankan operasional perusahaan memiliki Peraturan Perusahaan yang telah disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja.

 

 

Jakarta, 23 Desember 2020

PT Media Asatu Milenial/Asatunews (https://asatunews.co.id)

            Kemerdekaan berpendapat, kemerdekaan berekspresi, dan kemerdekaan pers adalah hak asasi manusia yang dilindungi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB. Keberadaan media siber di Indonesia juga merupakan bagian dari kemerdekaan berpendapat, kemerdekaan berekspresi, dan kemerdekaan pers.

            Media siber memiliki karakter khusus sehingga memerlukan pedoman agar pengelolaannya dapat dilaksanakan secara profesional, memenuhi fungsi, hak, dan kewajibannya sesuai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Untuk itu Dewan Pers bersama organisasi pers, pengelola media siber, dan masyarakat menyusun Pedoman Pemberitaan Media Siber sebagai berikut:

 

1. Ruang Lingkup

            a. Media Siber adalah segala bentuk media yang menggunakan wahana internet dan melaksanakan kegiatan jurnalistik, serta memenuhi persyaratan Undang-Undang Pers dan Standar Perusahaan Pers yang ditetapkan Dewan Pers.

            b. Isi Buatan Pengguna (User Generated Content) adalah segala isi yang dibuat dan atau dipublikasikan oleh pengguna media siber, antara lain artikel, gambar, komentar, suara, video, dan berbagai bentuk unggahan yang melekat pada media siber, seperti blog, forum, komentar pembaca atau pemirsa, dan bentuk lain.

 

2. Verifikasi dan Keberimbangan Berita

            a. Pada prinsipnya setiap berita harus melalui verifikasi.

            b. Berita yang dapat merugikan pihak lain memerlukan verifikasi pada berita yang sama untuk memenuhi prinsip akurasi dan keberimbangan.

            c. Ketentuan dalam butir (a) di atas dikecualikan, dengan syarat: 1) Berita benar-benar mengandung kepentingan publik yang bersifat mendesak; 2) Sumber berita yang pertama adalah sumber yang jelas disebutkan identitasnya, kredibel, dan kompeten; 3) Subyek berita yang harus dikonfirmasi tidak diketahui keberadaannya dan atau tidak dapat diwawancarai; 4) Media memberikan penjelasan kepada pembaca bahwa berita tersebut masih memerlukan verifikasi lebih lanjut yang diupayakan dalam waktu secepatnya. Penjelasan dimuat pada bagian akhir dari berita yang sama, di dalam kurung dan menggunakan huruf miring.

            d. Setelah memuat berita sesuai dengan butir (c), media wajib meneruskan upaya verifikasi, dan setelah verifikasi didapatkan, hasil verifikasi dicantumkan pada berita pemutakhiran (update) dengan tautan pada berita yang belum terverifikasi.

 

3. Isi Buatan Pengguna (User Generated Content)

            a. Media siber wajib mencantumkan syarat dan ketentuan mengenai Isi Buatan Pengguna yang tidak bertentangan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik, yang ditempatkan secara terang dan jelas.

            b. Media siber mewajibkan setiap pengguna untuk melakukan registrasi keanggotaan dan melakukan proses log-in terlebih dahulu untuk dapat mempublikasikan semua bentuk Isi Buatan Pengguna. Ketentuan mengenai log-in akan diatur lebih lanjut.

            c. Dalam registrasi tersebut, media siber mewajibkan pengguna memberi persetujuan tertulis bahwa Isi Buatan Pengguna yang dipublikasikan: 1) Tidak memuat isi bohong, fitnah, sadis dan cabul; 2) Tidak memuat isi yang mengandung prasangka dan kebencian terkait dengan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), serta menganjurkan tindakan kekerasan; 3) Tidak memuat isi diskriminatif atas dasar perbedaan jenis kelamin dan bahasa, serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa,atau cacat jasmani.

            d. Media siber memiliki kewenangan mutlak untuk mengedit atau menghapus Isi Buatan Pengguna yang bertentangan dengan butir (c).

            e. Media siber wajib menyediakan mekanisme pengaduan Isi Buatan Pengguna yang dinilai melanggar ketentuan pada butir (c). Mekanisme tersebut harus disediakan di tempat yang dengan mudah dapat diakses pengguna.

            f. Media siber wajib menyunting, menghapus, dan melakukan tindakan koreksi setiap Isi Buatan Pengguna yang dilaporkan dan melanggar ketentuan butir (c), sesegera mungkin secara proporsional selambat-lambatnya 2x 24 jam setelah pengaduan diterima.

            g. Media siber yang telah memenuhi ketentuan pada butir (a), (b), (c), dan (f) tidak dibebani tanggung jawab atas masalah yang ditimbulkan akibat pemuatan isi yang melanggar ketentuan pada butir (c).

            h. Media siber bertanggung jawab atas Isi Buatan Pengguna yang dilaporkan bila tidak mengambil tindakan koreksi setelah batas waktu sebagaimana tersebut pada butir (f).

 

4. Ralat, Koreksi, dan Hak Jawab

            a. Ralat, koreksi, dan hak jawab mengacu pada Undang-Undang Pers, Kode Etik Jurnalistik,dan Pedoman Hak Jawab yang ditetapkan Dewan Pers.

            b. Ralat, koreksi dan atau hak jawab wajib ditautkan pada berita yang diralat, dikoreksi atau yang diberi hak jawab.

            c. Di setiap berita ralat, koreksi, dan hak jawab wajib dicantumkan waktu pemuatan ralat, koreksi,dan atau hak jawab tersebut.

            d. Bila suatu berita media siber tertentu disebarluaskan media siber lain, maka: 1) Tanggung jawab media siber pembuat berita terbatas pada berita yang dipublikasikan di media siber tersebut atau media siber yang berada di bawah otoritas teknisnya; 2) Koreksi berita yang dilakukan oleh sebuah media siber, juga harus dilakukan oleh media siber lain yang mengutip berita dari media siber yang dikoreksi itu; 3) Media yang menyebarluaskan berita dari sebuah media siber dan tidak melakukan koreksi atas berita sesuai yang dilakukan oleh media siber pemilik dan atau pembuat berita tersebut, bertanggung jawab penuh atas semua akibat hukum dari berita yang tidak dikoreksinya itu.

            e. Sesuai dengan Undang-Undang Pers, media siber yang tidak melayani hak jawab dapat dijatuhi sanksi hukum pidana denda paling banyak Rp500.000.000 (Lima ratus juta rupiah).

 

5. Pencabutan Berita

            a. Berita yang sudah dipublikasikan tidak dapat dicabut karena alasan penyensoran dari pihak luar redaksi, kecuali terkait masalah SARA, kesusilaan, masa depan anak, pengalaman traumatik korban atau berdasarkan pertimbangan khusus lain yang ditetapkan Dewan Pers.

            b. Media siber lain wajib mengikuti pencabutan kutipan berita dari media asal yang telah dicabut.

            c. Pencabutan berita wajib disertai dengan alasan pencabutan dan diumumkan kepada publik.

 

6. Iklan

            a. Media siber wajib membedakan dengan tegas antara produk berita dan iklan.

            b. Setiap berita/artikel/isi yang merupakan iklan dan atau isi berbayar wajib mencantumkan keterangan ”advertorial”, ”iklan”, ”ads”, ”sponsored”, atau kata lain yang menjelaskan bahwa berita/artikel/isi tersebut adalah iklan.

 

7. Hak Cipta

Media siber wajib menghormati hak cipta sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 

8. Pencantuman Pedoman

            Media siber wajib mencantumkan Pedoman Pemberitaan Media Siber ini di medianya secara terang dan jelas.

 

9. Sengketa

            Penilaian akhir atas sengketa mengenai pelaksanaan Pedoman Pemberitaan Media Siber ini diselesaikan oleh Dewan Pers.

 

Jakarta, 3 Februari 2012

 

Disepakati oleh: ORGANISASI WARTAWAN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN PERS

1.Aliansi Jurnalis Independen (AJI); 2.Persatuan Wartawan Indonesia (PWI); 3.Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI); 4.Asosiasi Televisi Lokal Indonesia(ATVLI); 5.Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI); 6.Serikat Perusahaan Pers (SPS); 7.Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI)

 

Mengetahui

Ttd

Bagir Manan

Ketua Dewan Pers

 

                PT. Media Asatu Milenial yang mengelola media online Asatunews (https://asatunews.co.id) menetapkan dan memberlakukan Standar Perlindungan Profesi Wartawan media online Asatunews sesuai dengan ketetapan yang dibuat oleh Dewan Pers.

Standar Perlindungan Profesi Wartawan

Kemerdekaan menyatakan pikiran dan pendapat merupakan hak asasi manusia yang tidak dapat dihilangkan dan harus dihormati.  Rakyat Indonesia telah memilih dan berketetapan hati melindungi kemerdekaan menyatakan pikiran dan pendapat itu dalam Undang-Undang Dasar 1945.  Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat dan bagian penting dari kemerdekaan menyatakan pikiran dan pendapat.

Wartawan adalah pilar utama kemerdekaan pers. Oleh karena itu dalam menjalankan tugas profesinya wartawan mutlak mendapat perlindungan hukum dari negara, masyarakat, dan perusahaan pers. Untuk itu Standar Perlindungan Profesi Wartawan ini dibuat :

  1. Perlindungan yang diatur dalam standar ini adalah perlindungan hukum untuk wartawan Asatunews (https://asatunews.co.id) yang menaati kode etik jurnalistik dalam melaksanakan tugas jurnalistiknya, memenuhi hak masyarakat memperoleh informasi;
  2. Dalam melaksanakan tugas jurnalistik, wartawan Asatunews memperoleh perlindungan hukum dari negara, masyarakat, dan perusahaan pers. Tugas jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi melalui media massa;
  3. Dalam menjalankan tugas jurnalistik, wartawan Asatunews dilindungi dari tindak kekerasan, pengambilan, penyitaan dan atau perampasan alat-alat kerja, serta tidak boleh dihambat atau diintimidasi oleh pihak mana pun;
  4. Karya jurnalistik wartawan Asatunews dilindungi dari segala bentuk penyensoran;
  5. Wartawan Asatunews yang ditugaskan khusus di wilayah berbahaya dan atau konflik wajib dilengkapi surat penugasan, peralatan keselamatan yang memenuhi syarat, asuransi, serta pengetahuan, keterampilan dari perusahaan pers yang berkaitan dengan kepentingan penugasannya;
  6. Dalam penugasan jurnalistik di wilayah konflik bersenjata, wartawan Asatunews yang telah menunjukkan identitas sebagai wartawan Asatunews dan tidak menggunakan identitas pihak yang bertikai, wajib diperlakukan sebagai pihak yang netral dan diberikan perlindungan hukum sehingga dilarang diintimidasi, disandera, disiksa, dianiaya, apalagi dibunuh;
  7. Dalam perkara yang menyangkut karya jurnalistik, perusahaan pers diwakili oleh penanggungjawabnya;
  8. Dalam kesaksian perkara yang menyangkut karya jurnalistik, penanggungjawabnya hanya dapat ditanya mengenai berita yang telah dipublikasikan. Wartawan Asatunews dapat menggunakan hak tolak untuk melindungi sumber informasi;
  9. Pemilik atau manajemen perusahaan pers dilarang memaksa wartawan Asatunews untuk membuat berita yang melanggar Kode Etik Jurnalistik dan atau hukum yang berlaku.

Jakarta, 25 April 2008

Standar ini disetujui dan ditandatangani oleh sejumlah organisasi pers, pimpinan perusahaan pers, tokoh pers, lembaga terkait, serta Dewan Pers di Jakarta, 25 April 2008. Sebelum disahkan, draf Standar Perlindungan Profesi Wartawan telah dibahas melalui serangkaian diskusi yang digelar Dewan Pers. Pembuatan Standar ini merupakan pelaksanaan fungsi Dewan Pers menurut Pasal 15 ayat (f) UU No.40/1999 tentang Pers yaitu ‘memfasilitasi organisasi-organisasi pers dalam menyusun peraturan-peraturan di bidang pers dan meningkatkan kualitas profesi wartawan’.

Penerbit

:

PT Media Asatu Milenial

Akta Notaris Nomor 102 Tanggal 23 Desember 2020

Nomor AHU-0069211.AH.01.01 Tahun 2020

Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab        

:

Patna Budi Utami

Pemimpin Perusahaan:

:

Roshinta Juliana

Sekretaris Redaksi:

:

Novi Kristanto

Redaktur Pelaksana:

:

TJ Sukaryana

Redaktur:

:

Endang Suherman

Reporter:

:

Hendro Irianto

 

:

Marsi Doni

Alamat Redaksi

:

Grand Slipi Tower Lt. 9 Unit O, CHR Office, Jl. Letjen S Parman Kav 22-24, RT 001, RW 004, Kel. Palmerah, Kec. Palmerah, Kota Jakarta Barat 11480

Telepon

:

021-29021873

Email

:

Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

 

Visi dan Misi

ASATUNEWS merupakan media online yang dapat diakses tidak saja secara nasional, tapi juga global. Diakses melalui alamat https://.asatunews.co.id, situs berita ini lahir dari niat luhur untuk ikut ambil bagian dalam penyebaran informasi, sekaligus menjadi media sosial kontrol bagi kemajuan.

Seluruh pemberitaan yang dipublikasikan Asatunews berprinsip dan berpedoman pada Undang-Undang Pers, serta Kode Etik Jurnalistik.  Keberimbangan pemberitaan berdasarkan narasumber, menjadi satu hal yang wajib dilakukan oleh seluruh reporter Asatunews yang ditugaskan untuk melakukan tugas jurnalistik di lapangan.

Kami berkeinginan menjadi media online yang mampu menyajikan berita sesuai fakta, sehingga diharapkan mampu berkontribusi positif dalam kemajuan dari segala aspek kehidupan, dengan tetap mengedepankan prinsip–prinsip jurnalisme, dan dapat dipercaya.

Tujuan utama media online ini didirikan, untuk menjadi pilar terdepan dalam menyokong pembaharuan, serta menjadi yang pertama dalam mendistribusikan informasi bersifat nasional dan global. Dengan tagline atau jargon ‘Dari Sumber Terpercaya’, Media Online Asatunews  mengusung visi dan misi sebagai berikut:

             

VISI

Menjadi media online yang bisa dipercaya

MISI

Melahirkan jurnalis yang profesional sesuai dengan Undang-Undang Pokok Pers Nomor 40 Tahun 1999; ikut mencerdaskan bangsa; membangun komitmen, loyalitas, kompetensi, profesionalisme, dan kesejahteraan bagi pemilik, wartawan, dan karyawan; menghasilkan produk jurnalistik yang kreatif, inovatif, kompetitif, dan bernilai tinggi; menyampaikan  kebenaran.