"Kami para kader Partai Golkar dan Golkar secara partai merasa kehilangan besar satu sosok Pak Sarwono yang memberi peran penting dalam perjalanan sejarah Partai Golkar. Kita kehilangan besar beliau karena belum ada lagi tokoh sekaliber beliau yang ada di Partai Golkar," ujat Bamsoet usai melayat ke rumah duka almarhum Sarwono, di Jakarta, Sabtu (27/5/2023) malam.
Dijelaskan, sosok almarhum Sarwono merupakan tokoh senior serta mentor yang tidak segan membimbing para juniornya di Partai Golkar. Banyak ilmu yang diberikan. Tidak hanya seputar kepartaian, tetapi juga tentang kehidupan.
"Beliau tokoh yang selalu merangkul serta tidak segan membimbing para juniornya. Sangat ramah dan telaten dalam memberikan berbagai ilmu, termasuk tentang kepartaian hingga adminitrasi partai," kata Bamsoet.
Ditambahkan, semasa hidupnya segudang pengalaman telah dimiliki almarhum Sarwono. Mulai dari anggota DPR-RI (1971-1988), Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (1988-1993), Menteri Negara Lingkungan Hidup (1993-1998) serta Menteri Kelautan dan Perikanan (1999-2001).
"Almarhum Sarwono yang lahir pada 24 Juli 1943 juga tercatat sebagai Sekjen Partai Golkar yang pertama dari kalangan sipil pada era Presiden Soeharto. Sebelumnya, Sekjen Golkar selalu dipegang oleh tokoh yang berlatarbelakang militer. Dan, terbukti beliau mampu membuktikan kepiawaiannya serta menjadi organisator yang mumpuni," pungkas Bamsoet. ***