Oleh karena itu, Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menegaskan akan terus membangun kolaborasi bersama kampus, asosiasi profesi, pelaku usaha di seluruh Indonesia, serta kementrian dan lembaga untuk mewujudkan target ketahanan energi Presiden Prabowo.
"Saya yakin dan percaya kampus memiliki penelitian dan juga inovasi terbaru yang bisa diterapkan dalam kebijakan untuk kementerian dan lembaga maupun pemangku kepentingan lainnya," kata Eddy saat menggelar diskusi bersama Pusat Penelitian Energi Baru dan Terbarukan (PPEBT) Institut Teknologi Bandung (ITB). Dalam diskusi ia menerima berbagai masukan dari sejumlah pakar ITB tentang target mewujudkan ketahanan energi.
Ia mengatakan, Presiden Prabowo berkali-kali menyampaikan urgensi Indonesia untuk mewujudkan ketahanan energi. Oleh karena itu, lanjutnya, MPR berinisiatif meminta masukan dari berbagai pihak, khususnya dari kampus. Ia berterima kasih karena para pakar dari PPEBT ITB bersedia terlibat dalam upaya mewujudkan target ketahanan energi Presiden Prabowo.
"Kami mendorong penuh keterlibatan kampus dalam upaya mewujudkan ketahanan energi untuk memberikan kebijakan berbasis penelitian yang ilmiah dan terukur serta memberikan manfaat bagi masyarakat," ujar Eddy.
Hadir dalam diskusi tersebut Direktur Penerapan Ilmu dan Teknologi Multidisiplin (DPITM) ITB Prof Taufan Marhendrajana, Kepala Pusat Penelitian Energi Baru dan Terbarukan ITB Prof Ari Darmawan Pasek, dan pakar-pakar pengembangan energi terbarukan di ITB dari berbagai sektor mulai dari biofuel, hidro, hingga Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Dalam diskusi ia menerima berbagai masukan dari para pakar ITB tentang target mewujudkan ketahanan energi. Menurut Eddy, semua ide dan gagasan dari guru besar dan pakar ITB akan menjadi masukan untuk mewujudkan target ketahanan energi Presiden Prabowo.*
Editor : Patna Budi Utami