Rubrik Sepakbola

Pemain  Naturasilasi dan Non Naturalisasi Sama-Sama WNI

JAKARTA (18/1/2024) -- Persetujuan DPR RI terhadap naturalisasi pemain timnas sepak bola adalah salah satu cara meningkatkan mutu permainan sepak bola Indonesia, karena para pemain naturalisasi memiliki rekam jejak serta sistem pelatihan sangat baik sejak usia dini. Perekrutan pemain melalui naturalisasi juga bertujuan mendorong semangat serta kualitas seluruh pemain supaya  meningkatkan mutu permainan timnas.   

Wakil Ketua MPR RI Sjarifuddin Hasan yang juga anggota Komisi I DPR RI mengatakan, yang ditempuh oleh PSSI bekerja sama dengan pemerintah melakukan naturalisasi terhadap pemain keturunan memberi dampak signifikan. Hal itu terbukti dari permainan serta mental timnas yang semakin baik. Selain itu, timnas bola Indonesia juga makin disegani oleh kawan dan lawan di kawasan Asia maupun dunia. 

"Naturalisasi dilakukan untuk mempercepat kualitas para pemain timnas, karena hadirnya pemain naturalisasi bisa memberi pelajaran dan berbagi pengalaman, juga meningkatkan persaingan di antara sesama pemain," kata politisi Partai Demokrat itu seusai membuka turnamen sepak bola se-Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, di lapangan sepak bola Desa Gandasari, Kadupandak, Rabu (17/1/2024).

Oleh karena itu, lanjut Syarief Hasan, sapaan akrab Sjarifuddin Hasan, keberadaan pemain naturalisasi dalam tubuh timnas sepak bola Indonesia tidak perlu dipersoalkan. Menurutnya, pemain naturalisasi maupun pemain asli Indonesia, semuanya sama-sama warga negara. Mereka juga memiliki tekad serupa, yaitu memajukan sepak bola Indonesia.

Ia mengatakan itu menjawab pertanyaan seputar keikutsertaan PSSI  pada kejuaraan piala ASIA 2023, setelah pada pertandingan perdana takluk atas Irak dengan skor 2-1. Syarief berharap timnas akan mendapatkan hasil yang lebih baik, saat bertemu Vietnam. 

Menurutnya, peningkatan mutu permainan bola tidak bisa dilakukan seperti membalikkan telapak tangan, melainkan harus ada upaya yang dilakukan secara terus menerus dengan melibatkan pemain-pemain usia dini secara berkelanjutan. Hal itu tidak bisa dilakukan secara instan. 

"Sepak bola adalah permainan kelompok, sehingga membutuhkan latihan bersama-sama, secara berjenjang dan terus menerus. Tidak bisa menggantungkan pada beberapa pemain saja, tetapi harus banyak pemain," ungkapnya. 

Sementara itu, kepada tim-tim  yang ikut dalam turnamen bola se-Kecamatan Kadupandak, Syarief berpesan kepada seluruh pemain, official, hingga penonton mengutamakan sportivitas dalam berkompetisi. Ia juga minta mereka agar menjauhkan diri dari cara-cara yang tidak dibenarkan dalam dunia sepak bola dan olah raga pada umumnya, serta menjaga sikap profesionalisme, sportivitas, dan disiplin. 

"Sportivitas adalah cara-cara yang  kerap ditempuh untuk meretas etika yang bagus dalam dunia olah raga maupun kehidupan sehari-hari. Karena itu, bermainlah secara sportif, mudah mudahan, akan muncul bibit-bibit pemain bola yang bisa mendukung timnas Indonesia," pungkasnya.*

Editor : Patna Budi Utami