“Masalah politik, terutama demokrasi, sangat tajam mendapat sorotan publik akhir-akhir ini. Ditambah problem kesejahteraan dan hubungan sosial. Berbagai problem bangsa tersebut harus bisa diselesaikan atau dijawab oleh presiden dan wakil presiden terpilih di Pemilu 2024,” kata Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Senin (20/5/2024).
Ia sepakat perbedaan pendapat dalam pesta demokrasi lima tahunan atau pemilihan umum jangan sampai kembali memicu polarisasi di masyarakat, yang pada akhirnya berimbas pada keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, lanjut Basarah, pemimpin terpilih ditantang harus dapat merekonstruksi kebangkitan dan menjalankan sistem kepemimpinan nasional kuat yang melibatkan partisipasi rakyat dalam kerangka sistem demokrasi kerakyatan.
"Indonesia bukan milik suatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik suatu suku, bukan juga milik suatu golongan adat istiadat,” tegasnya.
Menurut Basarah, dinamika politik, sosial, dan ekonomi juga jangan sampai mengancam persatuan dan kesatuan bangsa yang sudah diperjuangkan selama ini. Sebab, saat ini masih banyak persoalan bangsa yang membutuhkan soliditas dan persatuan seluruh elemen bangsa untuk bisa bangkit kembali.
“Oleh karena itu, kepentingan bangsa di atas kelompok mesti terus diutamakan dan harus menjadi landasan bagi setiap pemimpin, berbagai elemen bangsa, organisasi, maupun partai politik. Prinsip-prinsip itu harus ada dijalankan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar dosen Pancasila pada Program Doktor Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia Jakarta itu.
Basarah menjelaskan, penetapan Hari Kebangkitan Nasional oleh Bung Karno melalui Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959 dilandasi dinamika politik yang terjadi pada masa-masa awal pascakemerdekaan. Ketika itu, banyak tokoh-tokoh nasional yang bermusuhan satu sama lain. Situasi diperparah dengan agresi yang masih dilakukan Belanda.
“Kita harus terus menggelorakan semangat rasa cinta Tanah Air dalam konteks kekinian. Memahami ajaran-ajaran Bung Karno untuk mencintai Tanah Air dan menghidupkan semangat kebangsaan diperlukan agar setiap pemimpin dan insan di republik ini memiliki semangat dedication of life," kata Basarah.*
Editor : Patna Budi Utami