Rubrik Pasar Modal

Presiden Buka Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2022

JAKARTA (3/1/2022) -- Presiden RI Joko Widodo mengatakan, berbagai tantangan ekonomi pada 2022 seperti persebaran Virus korona varian Omicron, potensi kenaikan inflasi, hingga pengurangan pembelian aset oleh Bank Sentral Amerika Serikat (Tapering Off) dapat dilalui, jika seluruh pemangku kepentingan terus bekerja keras bersama.

“Saya kira tantangan inilah yang akan kita hadapi, dan saya meyakini dengan semangat, kerja keras bersama, tantangan-tantangan itu akan kita lalui dengan baik,” kata Presiden Jokowi saat membuka Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Senin (3/1/2022).


Dikutip Antara, Presiden Jokowi mengatakan pemulihan perekonomian domestik dapat terus berlanjut pada 2022. Terdapat beberapa tantangan yang harus segera diantisipasi seperti dampak kebijakan memitigasi persebaran Omicron terhadap kegiatan ekonomi, kelangkaan kontainer barang, kelangkaan sumber energi di berbagai negara yang bisa menghambat ekspor, hingga potensi meningkatnya inflasi.

“Inilah yang harus kita tingkatkan tahun 2022, meski kita tahu masih akan banyak tantangan-tantangan yang akan kita hadapi,” kata Presiden.

Di pasar modal domestik, Presiden mengutarakan Indonesia mendapat tingkat imbal hasil (return) hingga 10,1 persen. Pencapaian itu lebih baik dibandingkan dengan Filipina, Malaysia, dan Singapura. "Kita juga masih yang paling atas. Singapura di 9,8 (persen), Malaysia minus 3,7 (persen), Filipina minus 0,2 persen, kita di 10,1 persen," tandasnya. ***