Special Report: MPR RI

Jadi Wakil Ketua MPR RI 2024-2029, Rusdi Kirana Sebut Berpolitik Adalah Pengabdian

JAKARTA (4/10/2024) -- Dari sembilan pimpinan MPR RI periode 2024-2029, Partai Kerbangkitan Bangsa (PKB) memberikan kejutan dengan menugaskan Rusdi Kirana sebagai Wakil Ketua MPR RI. Mereka dilantik dalam Sidang Paripurna di Gedung Kura-Kura, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2024).

Mantan Dubes Indonesia untuk Malaysia itu menggantikan posisi Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid yang saat ini diberi tugas oleh partai sebagai Ketua Fraksi PKB di DPR RI. Rusdi dilantik bersama Ketua MPR Ahmad Muzani dari Fraksi Gerindra, sedangkan para Wakil Ketua MPR adalah Bambang Wuryanto dari Fraksi PDI Perjuangan, Kahar Muzakir dari Fraksi Golkar, Lestari Moerdijat dari Fraksi NasDem, Hidayat Nur Wahid dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Eddy Dwiyanto Soeparno dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Edhie Baskoro Yudhoyono dari Fraksi Demokrat, dan Abcandra Muhammad Akbar Supratman dari Kelompok DPD.

"Mohon doa dan dukungan semua pihak agar saya bisa menjalankan tugas mulia ini dengan sebaik-baiknya," ujar Rusdi seusai pelantikan. Ia menambahkan, Indonesia adalah negara besar yang membutuhkan keterlibatan semua pihak untuk menjadikan bangsa ini maju dan sejahtera.

Rusdi mengaku jabatan sebagai Wakil Ketua MPR adalah panggilan tugas untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Oleh karena itu, tambahnya, berpolitik baginya adalah pengabdian.

Ia mengajak semua pihak untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan, serta menjaga keberagaman dalam harmoni. Bangsa Indonesia, lanjutnya, harus bersyukur karena merupakan bangsa besar yang penuh dengan keberagaman, namun bisa hidup rukun dan damai.

Rusdi yang juga wakil ketua umum DPP PKB mengaku akan memanfaatkan posisinya sebagai Wakil Ketua MPR RI untuk terus menyosialisasikan Empat Pilar MPR, untuk mengajak masyarakat terus mengejawantahkan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan hidup bernegara dan berbangsa, dengan berpedoman pada Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, menghargai Bhineka Tunggal Ika, serta senantiasa menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Inilah hebatnya bangsa ini. Bangsa besar, beragam, tapi bisa hidup rukun dan damai dalam satu bingkai NKRI," pungkas anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VIII yang meliputi Jombang, Madiun, Nganjuk, dan Mojokerto itu.*

Editor : Patna Budi Utami