Special Report: MPR RI

Semua Pihak Diminta Pegang Teguh Empat Pilar sebagai Panduan Bermasyarakat dan Bernegara

CIANJUR (26/5/2023) -- Sebagai bangsa yang besar dari sisi geografis dan jumlah penduduk, Indonesia memerlukan perekat untuk menyatukan semuanya dalam satu wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Alat pemersatu menjadi sebuah keniscayaan bagi penduduk Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang berbeda-beda.

"Bersyukurlah bangsa kita dianugerahi alat pemersatu untuk merajut persamaan persepsi kebangsaan untuk membangun bangsa, yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau biasa disebut Empat Pilar MPR," ujarnya saat menjadi narasumber Sosialisasi Empat Pilar MPR kerja sama MPR dengan Pemerintah Desa Sukanagalih, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (25/5/2023).

Acara yang digelar di aula Alam Asri Hotel dan Resort Puncak itu dihadiri anggota DPRD Fraksi Partai Demokrat Kabupaten Cianjur Lika Nurhayati, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Pacet Ade Muchlis mewakili kepala desa, serta tokoh agama dan sekitar 200 masyarakat setempat sebagai peserta sosialisasi.

Pimpinan MPR dari Partai Demokrat itu mengungkapkan, Pancasila adalah nilai yang tidak asing lagi bagi seluruh anak bangsa. Sebab, Pancasila merupakan ideologi dan dasar negara yang harus dijunjung tinggi, sehingga jika masih ada yang berpikir dan berucap 'saya paling Pancasilais yang lain tidak', ujar Syarief, itu sama saja mencederai hati dan jiwa seluruh rakyat Indonesia.

NKRI, lanjutnya, juga sudah sangat melekat dengan kehidupan bermasyarakat. Walaupun berbeda-beda, tetap menjunjung tinggi negara Indonesia sebagai tempat bernaung. "Saya beri contoh. Di partai saya, Demokrat, NKRI adalah harga mati. Kita tidak lagi melihat dari suku mana dia berasal. Tidak peduli dari suku Batak, Jawa, Sunda, atau lainnya, yang penting kita adalah satu NKRI," tambahnya.

Di lembaga tinggi negara MPR RI, lanjut Syarief, juga sama. Seluruh Pimpinan MPR yang berjumlah 10 orang, 9 orang berbeda partai politik dan satu perwakilan Kelompok DPD, tapi menjadi satu untuk urusan NKRI. "Oleh karena itu, mari kita semua pegang teguh Empat Pilar sebagai panduan kita dalam bermasyarakat dan bernegara. Hal ini harus terus kita saling ingatkan. Apalagi, sebentar lagi kita akan menghadapi kontestasi penuh kompetisi di Pemilu 2024. Empat Pilar sebagai perekat kesatuan bangsa  menjadi sangat penting," ujarnya.*

Editor : Patna Budi Utami