Rubrik Keuangan

Dua Bank RI Dituding Bunuh Sektor Swasta Timor Leste, Ini Penjelasan KBRI

Ramos

Jakarta 26/9 --- Dua BUMN Indonesia, BRI dan Bank Mandiri dituding pembunuh sektor swasta di Timor Leste dan menghambat pembangunan serta pertumbuhan ekonomi. Tudingan dilontarkan mantan Presiden Timor Leste, José Ramos Horta dalam opini 11 September 2020 di laman media lokal Timor Leste, The Oekusi Post. Tulisan tersebut Banks in Timor Leste, dan  dikutip oleh beberapa media di Indonesia. Ramos Horta menyebut, kedua bank pelat merah itu mematok bunga pinjaman rata-rata mencapai 16 persen atau lebih.

Menanggapi tudingan itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dili mengeluarkan pernyataan tegas bahwa tulisan dari Ramos Horta adalah bias, misleading (menyesatkan), tidak benar adanya, dan tidak sesuai dengan fakta yang ada.

"Bank Mandiri Timor-Leste memberikan suku bunga yang sangat kompetitif yaitu untuk usaha produktif atau komersial dengan suku bunga 8-11 persen dan personal loan 9-11 persen, di bawah suku bunga pasar yang berkisar antara 11-14 persen. Bank Rakyat Indonesia Timor Leste yang berdiri pada 14 Maret 2017 juga memberikan suku bunga yang kompetitif yaitu sebesar 12 persen," ungkap KBRI Dili dalam keterangan resminya, Jumat (25/9/2020).

Ditambahkan, kedua bank BUMN tersebut selalu berpedoman kepada seluruh ketentuan yang telah ditetapkan oleh regulator, yaitu Banco Central de Timor Leste (BCTL).

Bank Mandiri Dili juga mempekerjakan 90 orang pegawai yang berasal dari Timor Leste dan hanya enam orang pegawai dari Indonesia. Sementara BRI Timor Leste mempekerjakan 42 orang pegawai yang berasal dari Timor Leste dan hanya 21 orang pegawai dari Indonesia.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Trade Invest, Timor Leste, disebutkan bahwa Indonesia menduduki posisi top 5 Investment Country Lists in Timor Leste. Timor Leste juga merupakan salah satu tujuan investasi bagi BUMN dan perusahaan swasta Indonesia. ****