Rubrik Keuangan

Mayarakat Butuh Kredit Usaha Rakyat untuk Hindari Jerat Pinjol

CIANJUR (6/2/2024) -- Wakil Ketua MPR RI Sjarifuddin Hasan atau Syarief Hasan mengingatkan masyarakat agar tidak berhubungan dengan pinjaman online (pinjol). Warga diminta tidak tergiur dengan iming-iming kemudahan pinjaman yang ditawarkan pinjol dan tidak mengutak-atik aplikasi pinjol pada gadget.

Menurut Syarief, meminjam uang melalui jasa pinjol berpotensi besar  menimbulkan prahara, tidak memberikan kemudahan, bahkan menghadirkan persoalan yang pelik dibelakang hari. Kepada mereka yang telanjur meminjam uang dari pinjol, ia menyarankan mereka agar sefera menyelesaikannya, dan tidak menunda-nunda. Sebab, tegasnya, pinjol tidak membantu menyelesaikan masalah, melainkan menimbulkan masalah baru yang lebih besar. Apalagi jika penyelesaiannya ditunda-tunda.

"Pokoknya, jangan sekali-kali melirik apalagi mencoba-coba mengajukan pinjaman (uang) kepada pinjol, apapun alasan serta tujuannya. Tak terkecuali bagi pelaku UMKM (usaha mikro kecil dan menengah yang membutuhkan tambahan modal. Kalau terpaksa harus meminjam untuk tambahan modal usaha, pinjamlah di tempat yang resmi dan aman. Jangan sampai menyentuh pinjol," kata Syarief saat menjadi narasumber acara Ngobrol Bareng Legislator dengan tema Pinjaman Online: Manfaat dan Risiko Bagi Pembiayaan UMKM di GOR PGRI Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten  Cianjur, Jawa Barat, Senin (5/2/2024).

Menurut anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu, pinjol hanya terlihat baik di depan. Aplikasi itu menjanjikan pinjaman yang mudah dan bisa cepat dicairkan, karena tidak memerlukan persyaratan yang rumit, sebagaimana pinjaman di berbagai lembaga keuangan lain. Tetapi, lanjutnya, kemudahan itu merupakan jebakan yang sengaja disediakan penyedia jasa pinjol, untuk menarik konsumen. Di kemudian hari, pinjaman tersebut akan mencekik kreditornya dengan bunga pinjaman yang terus meningkat, sehingga menimbulkan kerugian yang semakin besar.

"Bagi yang belum tersentuh pinjol, jangan sekali-kali mencoba jenis pinjaman ini, apapun alasannya. Pikir-pikir masak dahulu, jangan sesal kemudian. Masyarakat juga jangan terjebak pada investasi bodong yang menjanjikan keuntungan besar. Karena bisnis seperti ini sudah memakan korban sangat banyak," ungkapnya.

Di sisi lain Syarief meminta pemerintah untuk turun tangan mengatasi maraknya pinjol. Salah satu caranya, ujarnya, adalah dengan menyediakan alokasi pinjaman berbunga ringan dengan jumlah yang lebih besar, khususnya bagi para pelaku usaha menengah dan kecil.*

Editor : Patna Budi Utami