"Revolusi Industri 4.0 dan kemajuan teknologi informasi turut membuat disrupsi di dunia layanan keuangan. Salah satunya terlihat dari kehadiran bank digital yang memanfaatkan teknologi digital, telah membuat disrupsi di dunia perbankan. Melalui bank digital, bank tidak perlu lagi membuka banyak jaringan cabang seperti umumnya bank tradisional. Masyarakat juga diuntungkan karena bank digital mengedepankan kecepatan dan fleksibilitas dalam layanan perbankan sehingga dapat diakses kapan pun dan di mana pun," ujar Bamsoet usai menerima Kuai Kuai Belt and Road Holding Pte Ltd, di Jakarta, Rabu (22/3/23).
Dijelaskan, Kuai Kuai Belt and Road Holding Pte. Ltd yang bermarkas di Singapura ini merupakan perusahaan global yang fokus pada penyediaan layanan konsultasi keuangan dan investasi. Perusahaan ini menggabungkan teknologi informasi dengan pengetahuan keuangan profesional, untuk memberikan kesempatan kepada warga dunia agar dapat menikmati kehidupan keuangan di seluruh dunia.
"Selain di Indonesia, Kuai Kuai Belt and Road Holding Pte Ltd telah hadir melakukan investasi di berbagai negara seperti Hong Kong, Vietnam, Bangladesh, India, dan Nigeria. Di Indonesia, mereka telah hadir dalam dunia usaha call center, remittance, payment gateway, mutual fund selling agent, serta P2P lending. Kini bersama PT Bder Ventures Indonesia mereka akan masuk ke ekosistem bank digital, memberikan kemudahan kepada warga Indonesia agar dapat mengakses layanan perbankan secara mudah dan cepat," jelas Bamsoet.
Diungkapkan bahwa potensi pertumbuhan bank digital di Indonesia sangat tinggi, karena masih banyak masyarakat termasuk UMKM yang berada dalam kategori unbanked atau belum mengakses layanan perbankan. Data Bank Dunia menunjukkan, setidaknya terdapat 97,74 juta orang dewasa di Indonesia yang masuk kategori unbanked. Setara dengan 48% dari populasi dewasa di dalam negeri. Pasar layanan keuangan seperti Bank Digital masih sangat terbuka di Tanah Air.
"Potensi pengembangan Bank Digital juga didukung penetrasi pengguna internet di Indonesia yang semakin kuat. Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia pada periode 2022-2023 sudah mencapai 215,63 juta orang, atau meningkat 2,67% dibandingkan pada periode sebelumnya yang sebanyak 210,03 juta pengguna," pungkas Bamsoet.
Turut hadir antara lain Director Kuai Kuai Belt Road Holdings Pte Ltd Wu Yanan, Indonesia Country Manager Leo Liu, Director of PT Inovasi Pembayaran Digital Prabowo, Director of PT Generasi Paham Investasi Nella, serta Indonesia Head of Operation Timothy. Hadir pula Direktur Utama PT Bder Venture Indonesia Junaidi Elvis. ***