Rubrik Indonesia 24 Jam

Paus Fransiskus Kunjungi Istiqlal dan Tandatangani Prasasti Terowongan Masjid-Gereja Katedral

JAKARTA (5/9/2024) -- Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus pada hari ketiga di Indonesia mengunjungi Masjid Istiqlal sekaligus melihat terowongan yang menghubungkan Istiqlal dengan Gereja Katedral, Jakarta, Kamis (5/9/2024) pagi. Paus yang didampingi Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar turut menandatangani prasasti terowongan tersebut.

Paus Fransiskus bahkan memuji terowongan tersebut.  Paus ke-266 itu menyebut terowongan penghubung Istiqlal dan Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga sebagai terowongan persahabatan yang memiliki simbol bermakna.

"Mengenai hal ini, haruslah disebut terowongan persahabatan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga. Ini adalah simbol yang bermakna, yang memperkenankan dua tempat ibadah agung tidak hanya berhadapan satu sama lain, tapi terhubung satu sama lain," kata Paus Fransiskus.

Paus mengucapkan selamat kepada seluruh pihak karena terowongan itu akan menjadi tempat dialogis antarumat beragama, berbeda dengan gambaran terowongan sebagai lorong yang gelap. "Kita kaum beriman yang berasal dari tradisi keagamaan yang berbeda-beda memiliki sebuah tugas untuk dilakukan, membantu semua orang untuk melewati terowongan ini dengan pandangan yang diarahkan menuju terang," ujar Paus asal Argentina bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu.

Dengan demikian, lanjutnya, di akhir perjalanan, kita akan mampu mengenal dalam diri mereka yang berjalan di samping kita seorang saudara, seorang saudari, yang dengannya kita dapat berbagi kehidupan dan saling mendukung satu sama lain.

Pada kesempatan itu Paus Fransiskus juga berterima kasih atas sambutan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Dalam pidatonya ia kagum dengan keberagaman yang ada di Indonesia dan bahagia berada di masjid Istiqlal, masjid terbesar di Asia. Paus Fransiskus mengatakan, Istiqlal mengingatkan kita bahwa tempat ibadah dan berdoa itu juga merupakan rumah besar untuk umat manusia, tempat bagi setiap orang untuk dapat masuk dan meluangkan waktu untuk diri mereka guna menciptakan ruang kerinduan akan Dia yang tidak terbatas, yang dibawa oleh kita masing-masing dalam hati, dan untuk mencari perjumpaan dengan yang Illahi dan mengalami sukacita persahabatan dengan sesama.

Paus Fransiskus kemudian mengenang sejarah pembangunan Masjid Istiqlal yang dilakukan oleh umat Kristiani. Menurutnya, hal itu menunjukkan tingginya toleransi di Indonesia.

"Saya mengenang dengan senang hati bahwa masjid ini dirancang oleh arsitek Friedrich Silaban, seorang Kristen yang memenangkan sayembara desain. Ini membuktikan bahwa dalam sejarah bangsa ini dan dalam budaya yang berkembang di sini, masjid, seperti tempat ibadah lainnya, adalah ruang dialog, ruang untuk saling menghormati dan hidup bersama dengan damai di antara agama-agama dan berbagai kepekaan rohani yang berbeda," katanya.

Paus Fransiskus bersama rombongan tiba di Masjid Istiqlal sekitar pukul 09.15 WIB. Dengan menggunakan kursi roda yang didorong oleh salah satu pengawalnya ia langsung disambut musik marawis yang ditabuh oleh sekelompok anak laki-laki yang mengenakan baju koko serta lipatan sarung yang melingkar di leher.'Selamat datang, selamat datang di Masjid Istiqlal. Penuh damai, penuh kasih, penuh kasih sayang', demikian antara lain lirik yang dinyanyikan tim marawis.

Dalam kunjungan ke Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus menggelar dialog dengan sejumlah pemuka lintas agama. Selain didampingi oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, sejumlah tokoh menyambutnya. Di antaranya, Menteri Keuangan Sri Mulyani; istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah, dan putrinya Yenny Wahid, Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla; Menkominfo Budi Arie Setiadi; Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, perwakilan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Muhammadiyah, dan beberapa oremas keagamaan lainnya.  

Sehari sebelumnya Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Jokowi dan pejabat Indonesia di Istana Negara. Pada hari yang sama, ia juga  menggelar pertemuan dengan pengurus gereja Katolik Indonesia di Katedral. Pada Kamis sore ini Paus Fransiskus akan melakukan misa akbar di Gelora Bung Karno yang dihadiri sekitar 86 ribu umat Katolik dari seluruh Indonesia.*