NUSA DUA (1/8/2024) -- Kesadaran tentang pentingnya pelestarian lingkungan serta gaya hidup yang ramah lingkungan dan berkelanjutan semakin berkembang di kalangan masyarakat. Semua pihak dituntut lebih efisien dan ramah lingkungan dalam melakukan setiap aktivitas, bahkan harus dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Hal itu juga berlaku bagi para pelaku usaha dalam menjalankan bisnis. Pelaku usaha harus dapat mengelola keseimbangan lingkungan, ekonomi, dengan sosialnya.
''Bagaimana perusahaan mengelola, tak hanya aspek benefit, tetapi aspek terhadap lingkungan dan tanggung jawab terhadap sosialnya,” kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong saat menjadi pembicara kunci pada Environmental and Social Innovation Award (Ensia) 2024 di Nusa Dua, Bali, Rabu (31/7/2024).
Oleh karena itu, ia mengapresiasi penyelenggaraan Ensia tahun ketiga tersebut guna mendorong para pelaku usaha dalam upaya mengelola lingkungan dan pemberdayaan masyarakat seperti yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Proper.
Wamen Alue juga menyambut baik diadopsinya tema Green Leadership Proper Emas, yaitu pengentasan kemiskinan, pengurangan kesenjangan, pemberdayaan perempuan, sistem pangan yang sehat untuk manusia dan ekosistem, serta transisi ke energi bersih sebagai kategori untuk para penerima penghargaan local hero inspiratif penggerak inovasi sosial.
“Adanya penghargaan terhadap local hero inspiratif penggerak inovasi sosial pada Ensia tahun ini merupakan langkah baik. Semoga penghargaan yang diterima akan memotivasi para local hero untuk terus mengembangkan inovasi sosial secara berkelanjutan," ujarnya.
Ia juga berharap dunia usaha, akademisi, dan masyarakat semakin memainkan peran penting dalam inovasi di bidang lingkungan dan sosial. Menurutnya, leluang dunia usaha untuk berkontribusi terhadap inovasi di bidang lingkungan dan sosial sangat besar.
Inovasi lingkungan dan sosial, ujarnya, harus dibangun secara partisipatif dengan masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus sebagai medium resolusi konflik.
Selain Wamen Alue, acara itu juga dihadiri oleh para pejabat pimpinan tinggi pratama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), para kepala unit pelaksana teknis (UPT) KLHK lingkup Bali, Ketua Dewan Pertimbangan Proper Sudharto P Hadi, jajaran komisaris, direksi dan manajemen PT Sucofindo, serta para peserta Ensia 2024.
Ensia yang berjalan sejak 2022 merupakan perhelatan yang diselenggarakan PT Sucofindo dalam rangka memberikan penghargaan kepada para pelaku usaha (termasuk perusahaan BUMN) dalam pengelolaan lingkungan, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri LHK Nomor 1 Tahun 2021 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper).
Pada tahun ini Ensia mengusung tema Turnaround Innovation For Suistainability yang selaras dengan Green Leadership Perusahaan 2024 yang diselenggarakan untuk Proper KLHK. *
Editor : Patna Budi Utami