Rubrik Humaniora

Wakil Ketua MPR Dorong Semua Pihak Agar Peduli Anak Yatim Sepanjang Waktu

JAKARTA (30/7/2023) -- Jumlah anak yatim di Indonesia saat ini mencapai sekitar 4 juta. Semua pihak diharapkan terus membantu dan membahagiakan mereka, tidak hanya pada hari raya yatim saja.

"Berdasarkan data pemerintah jumlah anak yatim/piatu di Indonesia sekitar 4 juta anak. Ini jumlah yang tidak sedikit. Saya terus mendorong negara agar melaksanakan kewajibannya, antara lain hadir peduli dengan membantu anak-anak yatim secara reguler dan berkelanjutan," kata Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid saat menghadiri perayaan Lebaran Anak Yatim di Yayasan Yatim Darul Rahman, Jakarta Selatan, Jumat (28/7/2023).

Anggota Komisi VIII DPR RI yang antara lain membidangi urusan sosial itu menerangkan, sejak pandemi Covid-19 ia telah mendesak Kementerian Sosial (KEmensos) sebagai mitra kerja komisi VIII untuk memasukkan program bantuan bagi anak yatim/piatu dalam nomenklatur, termasuk yang menjadi yatim/piatu akibat Covid-19. Usul tersebut diterima dan sjak 2022 Kemensos menyalurkan bantuan kepada setiap anak yatim sebesar Rp200 ribu per bulan.

"Namun memang belum semua anak yatim bisa masuk dalam pendataan program ini. Saya terus menuntut peningkatan kapasitas pendataan, termasuk mengusulkan sejumlah data anak yatim di DKI Jakarta, agar semakin banyak kewajiban negara yang dilaksanakan dan makin banyak anak yatim yang terbantu, sehingga mereka termotivasi untuk melanjutkan pengembangan diri," ujarnya.

Wakil Ketua Majelis Syura PKS itu menjelaskan, membantu anak yatim tidak hanya pada Hari Raya Yatim, karena ajaran Islam yang memedulikan anak yatim, memang tidak membuat pembatasan. Bahkan orang yang peduli pada anak yatim kapanpun, lanjut Hidayat, disebutkan akan bersama dan dekat dengan Rasulullah SAW di surga-Nya kelak.

Saat menghadiri Hari Raya Anak Yatim di Yayasan Yatim Darul Rahman selain ikut membagikan bingkisan, Hidayat juga turut memotivasi para anak yatim agar bersemangat untuk meraih sukses, karena banyak tokoh Islam yang tumbuh dalam kondisi yatim sejak kecil.

"Rasulullah SAW sejak kecil yatim-piatu, kemudian Imam Syafii dan Imam Bukhari juga merupakan anak yatim. Tapi mereka semua bisa sukses di berbagai bidang dan jadi tauladan bagi kehidupan. InsyaAllah dengan motivasi yang tinggi dan dukungan yang memadai dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, anak-anak yatim di Indonesia juga bisa sukses, bermanfaat bagi bangsa dan negara, menjadi bagian dari bonus demografi positif," kata Hidayat.*

Editor : Patna Budi Utami