Rubrik Humaniora

Memo, Jasmine, dan Syair Kembali ke Habitat di Hutan Lindung Gunung Batu Mesangat Kaltim

TENGGARONG (26/5/2023) -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur melepasliarkan tiga orangutan hasil rehabilitasi di Kawasan Hutan Sungai Payau, Hutan Lindung Gunung Mesangat, Kecamatan Busang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Ketiga orangutan tersebut bernama Memo, 19 (etina), Jasmine, 18 (betina/induk) dan Syair, 2 (jantan/anak).

Kepala BKSDA Kalimantan Timur (Kaltim) M Ari Wibawanto menjelaskan, orangutan tersebut merupakan hasil sitaan dan hasil penyelamatan oleh Balai KSDA Kaltim beberapa waktu lalu. Setelah disitam ketiga orangutan dititipkan dan dirawat untuk proses karantina, rehabilitasi, hingga pra-pelepasliaran. Mereka menjalani perawatan dan rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan Bornean Orangutan Rescue Alliance (BORA) yang dikelola BKSDA Kaltim bersama Centre for Orangutan Protection (COP) di Kabupaten Berau.

"Ketiga orangutan ini sudah diperiksa secara medis dan serangkaian penilaian perilaku yang dinyatakan baik/sehat/liar, sehingga siap untuk dilepasliarkan kembali ke alam," kata Ari.

Proses pelepasliaran ketiga orangutan yang berlangsung Rabu (24/5/2023) melibatkan Dinas Kehutanan Kaltim melalui Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Kelinjau selaku pemangku area lokasi pelepasliaran. Pascapelepasliaran, orangutan akan dipantau selama tiga bulan pertama secara ketat dan tiga bulan berikutnya dengan sistem patroli berkala dan monitoring kawasan hutan.

Setelah dilepasliarkan diharapkan orangutan dalam kondisi aman, terjaga, dan termonitoring oleh BKSDA Kaltim bersama mitra dan yang juga melibatkan masyarakat sekitar area lokasi pelepasliaran orangutan. Ari menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pelepasliaran dan berharap orangutan bisa bertahan hidup di alam dan berkembang biak dalam rangka peningkatan populasi di habitatnya.

"Peran serta para pihak dalam upaya program pelestarian orangutan menjadi sebuah sinergi yang luar biasa dan berharap keberadaan orangutan tetap akan terjaga dengan baik untuk tujuan program pelestarian orangutan, khususnya di Kalimantan Timur," ujarnya.*

Editor : Patna Budi Utami