Jakarta 7/12- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi keberhasilan pemerintah Indonesia yang telah mendapatkan pengiriman awal vaksin Covid-19 sebanyak 1,2 juta dosis dari Sinovac Biotech Ltd (China). Menunjukan kuatnya kepiawaian pemerintah dalam membangun jaringan internasional, sehingga Indonesia bisa menjadi negara prioritas yang mendapatkan vaksin Covid-19.
"Vaksin tersebut kini sedang diuji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar bisa mendapatkan izin edar dan penggunaan di Indonesia. Karena situasi saat ini sedang dalam kondisi tak normal akibat pandemi Covid-19, BPOM bisa mempercepat pengujian vaksin dengan mengacu prosedur teknis izin darurat penggunaan vaksin sesuai pedoman WHO. Sehingga, tidak meninggalkan tiga aspek utama pengujian berupa keamanan, khasiat, dan mutu produk," ujar Bamsoet saat menjadi keynote speech Musyawarah Provinsi Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sumatera Selatan, secara virtual dari Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Senin (7/12/2020).
Hadir dalam acara tersebut, selain Ketua Kadin Provinsi Sumatera Selatan Doddy Alex Nurdin juga hadir Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roslani dan Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kadin Indonesia Anindya Bakrie.
Calon Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menjelaskan, Inggris menjadi negara pertama yang akan melakukan vaksinasi menggunakan vaksin Pfizer/BioNtTech (Amerika), dimulai pada 14 Desember 2020. Ratu Inggris Elizabeth II (94 tahun) dan suaminya, Pangeran Philip (99 tahun) turut divaksin dalam gelombang pertama vaksinasi tersebut.
"Di Amerika sendiri, Food and Drug Administration/FDA (sejenis lembaga BPOM) akan bersidang pada 10 Desember 2020 untuk mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19. Bahkan tiga mantan Presiden Amerika, yakni Barack Obama, Bill Clinton, dan George Bush juga akan divaksin, disiarkan langsung di berbagai saluran televisi, sehingga masyarakat dunia tidak ragu-ragu untuk ikut vaksinasi," jelas Bamsoet.
Ketua DPR RI ke-20 ini menerangkan, Indonesia melalui BPOM juga harus bergerak cepat seperti Inggris dan Amerika untuk menyelesaikan izin penggunaan vaksin Covid-19. Sehingga geliat ekonomi dan kehidupan masyarakat bisa berangsur membaik.
"Walaupun sudah ada vaksin, protokol kesehatan tetap harus disiplin dijalankan. Mengingat besarnya jumlah penduduk Indonesia mencapai 260 juta jiwa, sehingga membutuhkan proses vaksinasi yang tidak sebentar, bisa sampai pertengahan tahun 2021," terang Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menekankan, setelah vaksinasi, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah yang tidak mudah dalam membangkitkan geliat perekonomian nasional, yang dimulai dengan terlebih dahulu membangkitkan perekonomian daerah. Karenanya, berbagai potensi yang dimiliki daerah harus digenjot semaksimal mungkin, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
"KADIN Sumatera Selatan, misalnya, bisa menggenjot peluang menjadikan daerah Sumatera Selatan sebagai salah satu pusat industri modifikasi otomotif. Bidang usaha ini termasuk turunan lima sektor bidang manufaktur yang mendapat prioritas pengembangan dari Presiden Joko Widodo dalam menguatkan Indonesia memasuki era Revolusi Industri 4.0. Menunjukan keseriusan pemerintah dalam memajukan industri modifikasi otomotif," tandas Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, kehadiran industri modifikasi otomotif juga akan merangsang geliat UMKM sebagai pemasok barang-barang yang dibutuhkan, seperti knalpot, jaket, dan berbagai aksesoris lainnya. Sehingga akan mampu membuka banyak lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Perputaran uang di segmen usaha modifikasi otomotif mencapai ratusan miliar per tahunnya. Didukung semakin bertambahnya penduduk kelas menengah yang sudah mencapai 52 juta jiwa, semakin membuka potensi market bagi industri berbasis hobi seperti modifikasi otomotif," pungkas Bamsoet. ***