Rubrik Ekonomi

Program Mitra Sehati Sejahtera Harus Terkolaborasi Hingga Daerah untuk Tingkatkan Ekonomi Kreatif

JAKARTA (27/11/2024) -- Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menyatakan kolaborasi lintas sektoral untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia sangat penting. Ia mengajukan gagasan penguatan program Mitra Sehati Sejahtera. Program itu dirancang untuk menciptakan jaringan kolaborasi yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat hingga ke pelosok daerah.

"Kemitraan lintas sektoral antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, sangat penting dalam mendukung perkembangan perempuan di sektor ekonomi kreatif," kata Edhie Baskoro atau Ibas dalam Seminar Nasional bertajuk Perempuan sebagai Pahlawan Ekonomi Kreatif yang berlangsung Selasa (26/11/2024).

Ia menekankan, Mitra Sehati Sejahtera harus menjadi platform yang tidak hanya mendukung perempuan di tingkat nasional, tetapi juga memberikan dampak langsung di akar rumput. Contoh sukses kolaborasi itu terlihat dalam Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Batik Puspita Pacitan dan Rahma Ecoprint Collection dari Magetan. Kedua UMKM yang dimiliki oleh perempuan itu berhasil mengangkat kearifan lokal hingga ke pasar internasional melalui kerja sama strategis dengan berbagai pihak.

Perusahaan besar, lanjut Ibas, harus ambil bagian melalui program CSR yang difokuskan pada pelatihan inovasi produk dan pemasaran. "Perusahaan dapat memberikan program CSR yang diarahkan untuk memberikan pelatihan inovasi produk dan pemasaran untuk mendukung UMKM dan ekonomi kreatif wanita nasional," tambahnya.

Ia juga mengusulkan kepada pemerintah agar memberikan fasilitas kredit bunga rendah kepada UMKM perempuan agar berjaya di sektor ekonomi kreatif. Program Mitra Sehati Sejahtera diharapkan mampu mengintegrasikan pendekatan keberlanjutan, seperti yang dilakukan oleh UMKM Rahma Ecoprint Collection yang menggunakan bahan pewarna alami dan mengurangi limbah dalam proses produksinya. Langkah-langkah tersebut sejalan dengan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) dan dapat menjadi daya saing di pasar internasional.

Dalam skala global, tuturnya, Indonesia juga dapat mengacu pada keberhasilan Korea Selatan dengan industri pop culture-nya yang telah menciptakan ekosistem ekonomi kreatif bernilai tinggi. Prancis dengan fashion haute couture-nya juga menjadi contoh bagaimana kekuatan lokal dapat diproyeksikan ke panggung dunia.

"Perempuan adalah pahlawan penopang perubahan nyata dalam UMKM dan ekonomi kreatif nasional. Dengan mendukung perempuan, artinya kita tidak hanya memperkuat ekonomi nasional, tetapi juga menciptakan keluarga masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya," tegas Ibas.*

Editor : Patna Budi Utami