Rubrik Ekonomi

Pariwisata dan Ekonomi Krearif Indonesia Dipromosikan di Tiongkok Melalui Sales Mission

JAKARTA (26/11/2024) -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memperkuat promosi pariwisata dan ekonomi krearif (parekraf) Indonesia di Tiongkok melalui Wonderful Indonesia Sales Mission di Nanjing dan Shanghai. Penjualan tahap akhir 2024 itu diharapkan membuahkan hasil lebih gemilang diikuti pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Tiongkok.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Ni Made Ayu Marthini dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (26/11/2024), mengatakan, hubungan Indonesia-Tiongkok memiliki potensi people to people (P2P) yang besar dan harus dijaga serta didorong, terutama menjelang peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Tiongkok pada 2025.

"Pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang sangat pesat menjadikan Tiongkok sebagai salah satu pasar utama yang sangat penting untuk Indonesia dari sisi pariwisata kita. Kemenparekraf menargetkan 14,3 juta kunjungan wisman dari seluruh dunia pada 2024 dan 1 juta hingga 1,5 juta kunjungan diharapkan datang dari wisman Tiongkok," katanya.

Potensi tersebut, lanjutnya, terlihat dari sumbangan kunjungan wisman asal Tiongkok ke Indonesia yang menempati posisi keempat dengan total kunjungan 787.024. Bahkan sebelum pandemi, wisman Tiongkok tercatat mencapai 2 juta kunjungan.

Pada periode Januari hingga September 2024, kunjungan wisman Tiongkok mencapai 935.643 orang dan masih menempati posisi keempat penyumbang wisman terbanyak ke Indonesia setelah Malaysia, Australia, dan Singapura. Adapun rata-rata lama tinggal (length of stay) wisman Tiongkok di Indonesia berkisar antara 8 hingga 10,71 hari, dengan average spending per arrival (ASPA) menyentuh angka US$1.333,11 per kunjungan.

"Oleh karena itu, Wonderful Indonesia Sales Mission di Tiongkok ini diharapkan menjadi stimulus tidak hanya bagi wisman Tiongkok agar berkunjung ke Indonesia, namun juga stimulus untuk para stakeholder terkait seperti mitra maskapai, agar dapat menambah frekuensi penerbangan langsung dan membuka rute baru dari Tiongkok ke berbagai kota di Indonesia," kata Ni Made. Wonderful Indonesia Sales Mission  di Nanjing dilaksanakan pada 20 November 2024 dan di Shanghai berlangsung 24 November 2024.

Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I (Asia Pasifik) Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Sindhutrsino menambahkan, berdasarkan data Amadeus, per November 2024 terdapat penerbangan langsung dari 14 kota asal Tiongkok seperti Beijing, Shanghai, Xiamen, Guangzhou, Fuzhou dan Shenzhen ke tiga kota di Indonesia yaitu Denpasar, Jakarta, dan Manado. Total seat capacity lebih dari 1,2 juta seats yang dioperasikan oleh 13 maskapai.

"Sales Mission di Kota Nanjing juga membawa misi untuk menyambut dibukanya charter flight dengan rute Nanjing–Denpasar, Bali pada Desember 2024 dan diharapkan dapat berlanjut hingga menjadi penerbangan reguler," ujar Wisnu.

Selain bertujuan untuk menawarkan peluang bisnis melalui B2B tabletop meeting antara seller Indonesia dengan buyer Tiongkok secara langsung, Wonderful Indonesia Sales Mission juga sebagai sosialisasi Indonesia Tourism Update untuk mempromosikan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Promosi juga mencakup pengajuan untuk menambah satu destinasi lain kepada wisatawan setelah Bali melalui Bali add-on destination pada kunjungan berikutnya seperti Labuan Bajo, Mandalika Lombok, Borobudur, Bromo, dan Ijen yang aksesnya tergolong mudah dijangkau dari Bali.

"Kehadiran Wonderful Indonesia di Nanjing dan Shanghai kali ini adalah wujud kerja sama dan kolaborasi Kemenparekraf, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Shanghai, dan Garuda Indonesia Shanghai," ujarnya.

Misi penjualan di dua kota di Tiongkok tersebut diikuti oleh 10 industri pemain pasar Tiongkok dari Indonesia yang sudah terlebih dahulu melalui proses kurasi, meliputi travel agent/tour operator, akomodasi/hotel, cruise operator, dan atraksi wisata. Para seller dari Indonesia tidak hanya menyiapkan paket wisata akhir tahun 2024, namun juga mempromosikan paket wisata menyambut Chinese New Year 2025.*