Rubrik Ekonomi

Keterlibatan Aktif Penyandang Disabilitas pada Industri Kreatif Butuh Dukungan Semua Pihak

YOGYAKARTA (4/8/2024) -- Keterlibatan aktif para penyandang disabilitas pada industri batik butuh dukungan para pemangku kebijakan di tingkat pusat dan daerah untuk meningkatkan potensi dan kreativitas yang mereka miliki. 

"Pemerintah daerah dan Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) harus memberikan dukungan dengan memberi kesempatan dan mengakomodasi sejumlah kebutuhan khusus kepada para penyandang disabilitas agar bisa berperan aktif dalam keseharian untuk meningkatkan produktivitas mereka," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam sambutannya pada acara BISA Fest: Pesona Batik Nusantara Sahabat Inklusi yang diselenggarakan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) c.q Direktorat Event Daerah Kemenparekraf bersama dengan Komisi X DPR RI di Yogyakarta, Minggu (4/8/2024). 

Menurut Lestari yang juga anggota Komisi X DPR RI itu, batik yang di masa lalu lekat dengan budaya, saat ini berkembang hingga mempunyai nilai ekonomi dengan berbagai nilai tambah yang dimiliki sebagai sebuah produk industri kreatif. Industri kreatif seperti batik, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, dapat menjadi media bagi para penyandang disabilitas untuk mengembangkan potensi dan bakat yang mereka miliki. 

Selain itu ia juga mengingatkan, dalam upaya pengembangan industri kreatif seperti batik jangan lupa membangun jejaring dan hubungan dengan melibatkan secara aktif teman-teman difabel dalam berbagai kegiatan. Legislator dari Daerah Pemilihan II Jawa Tengah itu berpendapat, kolaborasi tiga sektor yaitu pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta juga harus dibangun dengan baik agar  pengembangan batik oleh para penyandang disabilitas dapat berkelanjutan.

Hadir pada acara tersebut Analis Kebijakan Ahli Muda Direktorat Event Daerah Kemenparekraf Arum Damarintyas, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko, perajin batik alusan Prayuda Reza Subowo, Aulia Reza  dari Yayasan Adjidharma Nusantara,  Anggiasari Puji Aryati dari Perkumpulan Samyasamatva Indonesia, dan peserta BISA Fest para perajin batik dari komunitas difabel di Yogyakarta. *

Editor : Patna Budi Utami