"Pemasaran dan branding kawasan wisata mesti berpijak pada kebanggaan dan kepedulian akan sumber daya daerah," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat membuka secara daring bimbingan teknis bertema Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Melalui Branding dan Media Sosial yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif cq Direktorat Komunikasi Pemasaran di Bale Adipati Mrapat Kecamatan Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (27/7/2024).
Menurut Lestari yang juga anggota Komisi X DPR RI, pada dasarnya perkembangan teknologi yang begitu masif menuntut adaptasi pada setiap aspek kehidupan termasuk pariwisata dan ekonomi kreatif. Branding dan pemasaran destinasi wisata dan karya kreatif, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, saat ini tidak bisa lepas dari media sosial.
Melalui digitalisasi, jelas legislator dari Daerah Pemilihan II Jawa Tengah itu, desain promosi saat ini hanya membutuhkan waktu relatif pendek dan lebih menarik karena intervensi kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Menurutnya, kolaborasi Pentahelix yang melibatkan lima komponen penting, yakni pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media, harus dapat diwujudkan dalam pengembangan pariwisata di Banyumas. Menurut anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, Banyumas memiliki banyak potensi daya tarik wisata dari sisi sejarah perkembangan kota, beragam kuliner khas, ekonomi kreatif, serta budaya masyarakatnya.
Dengan kerja sama yang kuat antara para pemangku kepentingan yang ada, Rerie meyakini Banyumas dapat menjelma menjadi daerah tujuan wisata yang menarik minat wisatawan dengan beragam daya tarik yang dimilikinya.
Hadir pada acara tersebut Ketua Tim Kerja Komunikasi Multimedia Kemenparekraf I Gede Budiwijaya, Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Banyumas Deskart Sotyo Jatmiko, Camat Banyumas Oka Yudhistira Pranayudha, anggota DPRD terpilih Partai Nasdem Kabupaten Banyumas Nartam), narasumber Bimtek Qisthas Tsana I Noe’man, dan para pelaku usaha ekonomi kreatif Kecamatan Banyumas.*
Editor : Patna Budi Utami