"Pengelolaan kawasan pariwisata yang berkelanjutan harus menjadi kepedulian bersama agar potensi wisata yang tersebar di seluruh Indonesia dapat dinikmati oleh generasi mendatang," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/7/2024).
Pada satu kesempatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengungkapkan, dalam upaya menuju peringkat 20 besar dunia, pariwisata Indonesia harus menjalankan konsep wisata regeneratif yang berfokus pada pemulihan dan regenerasi lingkungan serta masyarakat lokal. Tujuan utamanya adalah menjadikan sebuah destinasi wisata yang lebih baik daripada kondisi awal.
Konsep pariwisata yang regeneratif dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi wisatawan, seperti menanam mangrove, restorasi terumbu karang, hingga mengurangi sampah plastik. Apalagi, ungkap Lestari, berdasarkan Sustainable Travel International, sektor pariwisata dan hospitality menghasilkan rata-rata 35 juta ton sampah per tahun, karena biasanya para wisatawan menghasilkan sampah hingga dua kali lipat jika dibandingkan dengan penduduk lokal.
Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, pengembangan konsep wisata regeneratif harus segera diterapkan untuk mencegah munculnya timbunan sampah di kawasan wisata di Tanah Air.
Indonesia, lanjut anggota Komisi X DPR RI dari Daerah Pemilihan II Jawa Tengah itu, memiliki banyak potensi kawasan wisata yang digemari wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Namun, tegasnya, upaya untuk menjaga kawasan wisata agar tetap memiliki daya tarik dan terawat dengan baik juga harus dilakukan.
Menurut Rerie, menjaga kawasan wisata tetap bersih dan indah dengan melibatkan masyarakat sekitar dan wisatawan merupakan langkah strategis dalam mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan. Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dapat menggalang kolaborasi yang kuat dalam merealisasikan pengembangan sektor pariwisata nasional yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga dampak positif pengembangan wisata dapat dinikmati secara merata di Tanah Air.*
Editor : Patna Budi Utami