Di awal pertemuan bilateral, Puan mengucapkan selamat untuk Qatar atas penyelenggaraan Piala Dunia 2022. “Saya harapkan piala dunia di Doha ini berjalan sukses dan lancar hingga masuk babak final. Tentunya pertandingan ini telah menjadikan Qatar menjadi pusat perhatian dunia pada akhir tahun 2022,” kata Puan.
Puan mengatakan, olahraga dan sepakbola berpotensi untuk membawa pesan persaudaraan, kesetaraan, dan solidaritas. Ia pun menyinggung soal undangan Indonesia kepada Presiden FIFA saat G20 Summit untuk berbicara dan menyampaikan pesan solidaritas tersebut bagi para pemimpin dunia.
“Nilai-nilai persaudaraan dan solidaritas inilah yang diharapkan meningkatkan kerja sama internasional, di saat dunia mengatasi berbagai krisis global yang kompleks dan bersifat multi-dimensi,” paparnya.
Seperti halnya dalam sepakbola, para pemimpin negara juga diharapkan meningkatkan semangat kerja. Hal ini, kata Puan, untuk mencapai tujuan sebagai satu tim. “Satu keluarga di desa global (global village), menuju masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Puan menyampaikan apresiasi atas hubungan diplomatik Indonesia dan Qatar yang sudah terjalin selama 46 tahun. Ia menegaskan, Qatar merupakan negara yang sangat penting dan merupakan sahabat bagi Indonesia.
“Saya sangat bahagia dengan hubungan bilateral yang baik antara kedua negara yang ditunjukkan dengan undangan bagi Indonesia sebagai ‘Partner Country pada Tahun Budaya 2023’ dan ikut berpartisipasi dalam acara ‘Horticultural Expo, Doha 2023’,” kata Puan.
Mantan Menko PMK ini berharap, partisipasi tersebut akan terus meningkatkan dan membawa hubungan kedua negara ke tingkatan yang lebih tinggi lagi. Sebagai Ketua DPR, Puan memastikan selalu memberikan dukungan agar hubungan Indonesia-Qatar semakin kuat.
“Kita perlu kembangkan hubungan antarmasyarakat (people-to-people ties). Hubungan kuat antarmasyarakat akan menjadi fondasi kokohnya hubungan kedua negara,” tambahnya.
Terkait dengan hubungan ekonomi, Qatar merupakan mitra strategis Indonesia dalam sektor perdagangan, walaupun neraca perdagangan Indonesia masih defisit. Dalam periode Januari-Juli 2022, nilai perdagangan Indonesia-Qatar mencapai US$758 juta, naik hampir 30% dari tahun sebelumnya.
“Saya berharap kita bisa terus mendorong peningkatan arus perdagangan kedua negara. Dalam kesempatan ini, saya juga ingin menyampaikan dukungan untuk peningkatan investasi Qatar di Indonesia,” jelas Puan.
Peluang peningkatan investasi Qatar di Indonesia disebut dapat dilakukan dengan keterlibatan Qatar Investment Authority (QIA) pada berbagai proyek investasi di Indonesia. Puan juga menyoroti soal perlindungan WNI di Qatar. Hal tersebut, kata Puan, menjadi salah satu isu prioritas mengingat menurut Kementerian Dalam Negeri Qatar, jumlah WNI di Qatar adalah 16.690 orang per Oktober 2020.
Adapun pekerja profesional Indonesia di Qatar bekerja antara lain di sektor migas, tenaga medis, perhotelan, pilot, dan pramugari. Puan mengharapkan perhatian dan dukungan Dewan Syuro agar para pekerja migran Indonesia di Qatar dapat bekerja dengan baik dan terlindungi haknya.
Selain dengan Hassan bin Abdullah Al-Ghanim, Puan juga bertemu dengan Wakil Ketua Majelis Syuro Qatar Hamda bin Hassan Al-Sulaiti. Kedua pimpinan parlemen perempuan itu berbicara soal isu kesetaraan gender.
Kepada Hamda bint Hassan Al-Sulaiti, Puan menyampaikan pentingnya inisiatif untuk penguatan pemberdayaan perempuan dalam memberikan kontribusi bagi perdamaian, khususnya di Afghanistan. Inisiatif terkait hal ini telah disetujui oleh Menteri Luar Negeri kedua negara.
Sebagai sesama pimpinan parlemen perempuan, kata Puan, pihaknya akan sangat berguna jika dapat bertemu dan berbagi pengalaman bagaimana mempromosikan peran perempuan di dunia politik dan memajukan kesetaraan gender. “Kita dapat bekerja sama dalam pengembangan partisipasi perempuan dalam dunia politik dan kesetaraan gender,” tuturnya.
Puan memaparkan, DPR saat ini memiliki hampir 22% anggota perempuan. Jumlah tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat dari tahun 1999, di mana anggota parlemen perempuan di Indonesia hanya 9%.
“DPR RI telah memiliki Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia. Kita dapat berbagi pengalaman tentang bagaimana mengatasi hamabatan dalam pengembangan partisipasi perempuan dalam berbagai bidang,” jelasnya.
Untuk memperkuat kerja sama yang baik antara Indonesia dan Qatar, Puan menilai dibutuhkan dukungan yang kuat dari parlemen kedua negara. Selama ini, hubungan DPR dengan Majelis Syuro Qatar telah terjalin dengan baik.
“Kita ingin membangun hubungan bilateral yang kuat berdasar hubungan saling pengertian, saling menghargai, dan saling menguntungkan,” urai Puan.
DPR pada periode 2019-2024 telah membentuk Grup Kerja Sama Bilateral dengan 102 negara, termasuk dengan Majelis Syuro Qatar. Selain secara bilateral, kerja sama kedua parlemen juga terjalin dengan baik dalam berbagai organisasi internasional seperti Inter-Parliamentary Union (IPU) maupun Parliamentary Union of OIC Member States (PUIC). “Ini tentu menjadi modalitas bagi hubungan antarparlemen yang lebih kuat,” ujar Puan.
Hubungan antarparlemen kedua negara juga diketahui terjalin baik dalam penanganan antikorupsi. DPR dan Dewan Syuro Qatar terlibat aktif pada Global Organization of Parliamentarians against Corruption (GOPAC), yang merupakan platform untuk kerja sama antarparlemen untuk mengatasi korupsi dan memajukan good governance.
Dari tahun 2016 hingga 2020, DPR menjadi Sekretariat GOPAC di Jakarta, selama Keketuaan Indonesia dua periode. Saat ini GOPAC berada di bawah Keketuaan Dewan Syuro Qatar. “Saya mendorong kerja sama kedua parlemen dalam upaya pemberantasan antikorupsi, melalui bantuan teknik atau capacity building terkait fungsi-fungsi parlemen. Parlemen kedua negara dapat berkontribusi menciptakan dunia dan kawasan yang stabil, damai, dan sejahtera,” tandas Puan. ***