Penandatanganan letter of intent dilakukan antara Director of the Smithsonian’s NMAA Chare Robinson dengan Pelaksana Tugas Kepala Museum Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Sri Hartini yang diwakili oleh Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Iwan Syahril.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menjelaskan, saat ini Kemendikbudristek melalui Ditjen Kebudayaan sedang melakukan transisi organisasional dengan membentuk Badan Layanan Umum (BLU) Museum dan Cagar Budaya. Di bawah Kemendikbudristek, BLU itu dibentuk sebagai ekosistem yang komprehensif untuk memfasilitasi pelestarian, pemanfaatan, dan pengelolaan koleksi, dan riset situs serta objek budaya.
"Dengan mengonsolidasi museum dan cagar budaya dalam satu BLU, ujarnya, pemerintah Indonesia dapat dengan leluasa berkolaborasi dengan masyarakat, memanfaatkan sumber daya agar lebih efektif dalam melestarikan koleksi, membuat program, dan bekerja sama dengan berbagai mitra," kata Menteri Nadiem di Washington, AS, Jumat (23/9/2022) waktu setempat.
Sementara itu, Direktur Smithsonian’s NMAA Chase Robinson mengatakan, penadatanganan letter of intent dengan Indonesia dilakukan untuk memperdalam hubungan antara Indonesia dan Smithsonian, khususnya dengan NMAA. Ia juga menyatakan menyambut peluang kerja sama yang mendorong pengembangan kapasitas dan pertukaran pengetahuan, serta kesempatan untuk meminjam karya seni yang luar biasa dari Indonesia untuk dipamerkan di NMAA.
"Setelah mendengar visi Anda (Mendikbudristek), saya sangat mendukung dan akan memfasilitasi kebutuhan Indonesia karena kami juga ingin belajar lebih banyak dari Indonesia," ujar Robinson.
Kunjungan kerja Mendikbudristek ke AS memiliki dua misi khusus. Pertama, untuk mendorong kerja sama di bidang pendidikan tinggi dengan sejumlah universitas dan kerja sama di bidang kebudayaan dengan institusi riset dan permuseuman top dunia yang berkedudukan di AS. Kedua, untuk menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam hal transformasi sistem pendidikan melalui terobosan-terobosan Merdeka Belajar. *
Editor : Patna Budi Utami