Rubrik Afrika

RI Berhasil Mengegolkan Rancangan Resolusi Pengelolaan Danau di Pertemuan Lingkungan PBB

JAKARTA (3/3/2022) -- Delegasi Indonesia berhasil mengegolkan rancangan resolusi mengenai pengelolaan danau berkelanjutan pada pertemuan lingkungan PBB, United Nations Environment Assembly (UNEA) 5.2, yang berlangsung di Nairobi, Kenya. Resolusi usulan Indonesia itu merupakan panduan implementasi pencapaian sasaran Sustainable Development Goals (SDGs) butir 6.6 untuk menjaga ekosistem air, terutama danau.

"Alhamdulillah, rancangan resolusi usulan Indonesia berjudul Sustainable Lake Management berhasil disepakati oleh negara-negara anggota UNEA," kata Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia (KLHK) Laksmi Dhewanthi, dalam keterangan tertulis, Kamis (3/3/2022).
 
Laksmi sebagai Ketua Delegasi Indonesia yang hadir dalam pertemua UNEA 5.2 di Nairobi mengungkapkan, upaya menggolkan resolusi Indonesia di UNEA 5.2 bukan hal mudah. Delegasi Indonesia berjuang keras menembus proses negosiasi yang panjang dan sangat alot.

"Banyak negara anggota yang memiliki kepentingan sendiri-sendiri. Namun begitu, Indonesia berhasil menyatukan persepsi dan mengakomodasikan berbagai kepentingan negara-negara yang berbeda pandangan untuk mendukung pentingnya resolusi usulan Indonesia ini," ujarnya.

Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Kenya selaku Wakil Tetap Indonesia untuk United Nations Environment Program UNEP, Mohamad Hery Saripudin, menyampaikan, resolusi itu mendorong pelaksanaan perlindungan, konservasi, restorasi, serta pemanfaatan danau secara berkelanjutan. Selain itu, resolusi juga menjaga agar tercapai kesehatan ekosistem danau, antara lain terkait dengan kualitas air, erosi, sedimentasi, hingga keanekaragaman hayati.
 
Selain dapat mengegolkan rancangan resolusi mengenai pengelolaan danau berkelanjutan, delegasi Indonesia juga berhasil memasukkan sejumlah kepentingan Indonesia pada dokumen keluaran UNEA 5.2 lainnya. Antara lain resolusi mengenai marine litter and plastic pollution, future of Global Environment Outlook (GEO), animal welfare, deklarasi menteri UNEA 5.2, hingga deklarasi politik peringatan 50 tahun berdirinya UNEP atau UNEP@50.

"Walaupun pertemuan ini bertema lingkungan, kita tetap harus waspada mengenai upaya negara anggota untuk memasukkan mekanisme hambatan perdagangan dalam dokumen-dokumen keluaran pertemuan UNEA 5.2 ini," jelas Dubes Hery.
 
Terkait UNEP@50, 2022 merupakan tahun bersejarah karena UNEP memasuki usia emas. Setelah pelaksanaan UNEA-5.2, negara-negara anggota akan menyelenggarakan peringatan 50 tahun berdirinya UNEP atau UNEP@50 pada 3-4 Maret 2022. Deklarasi United Nations Conference on the Human Environment pada 1972 di Stockholm, Swedia, merupakan milestone pengembangan pengaturan atau hukum lingkungan internasional yang mengakui pentingnya lingkungan yang sehat bagi manusia dan mendorong pendirian UNEP.*

Editor : Patna Budi Utami