Apa Itu BPNT? Pengertian, Tujuan, dan Ketentuan Penerima Bantuan Pangan Non Tunai

Redaksi

Apa Itu BPNT?
Apa Itu BPNT?

AsatuNews.co.id – Bantuan sosial dari pemerintah masih menjadi topik yang banyak dicari masyarakat, terutama yang berkaitan langsung dengan kebutuhan pokok sehari-hari. Salah satu bantuan yang rutin disalurkan adalah BPNT. Meski namanya sering terdengar, tidak sedikit masyarakat yang masih bertanya-tanya, apa itu BPNT dan bagaimana mekanisme penerimaannya.

BPNT merupakan program bantuan sosial non tunai yang dirancang untuk membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan pangan. Program ini tidak diberikan dalam bentuk uang tunai bebas, melainkan disalurkan secara terkontrol agar benar-benar digunakan untuk membeli bahan pokok.

Lalu, apa sebenarnya pengertian BPNT, bagaimana sistem pencairannya, siapa saja yang berhak menerima, dan apa tujuan utama program ini? Berikut ulasan lengkapnya berdasarkan informasi resmi dari Kementerian Sosial.

Apa Itu BPNT?

BPNT adalah singkatan dari Bantuan Pangan Non Tunai, yaitu program bantuan sosial dari pemerintah yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) untuk membeli kebutuhan pangan pokok.

Mengacu pada keterangan resmi Kementerian Sosial (Kemensos), BPNT disalurkan secara non tunai melalui rekening atau akun elektronik milik penerima. Dana bantuan ini hanya dapat digunakan untuk membeli bahan pangan tertentu di tempat yang telah ditentukan.

Program BPNT menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat sekaligus memastikan bantuan sosial tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.

Pengertian BPNT Menurut Kementerian Sosial

Berdasarkan laman resmi Kemensos, BPNT didefinisikan sebagai bantuan sosial pangan yang disalurkan dalam bentuk saldo non tunai. Saldo tersebut dapat dibelanjakan untuk kebutuhan pokok seperti beras, telur, dan bahan pangan lainnya.

Kemensos menjelaskan bahwa mekanisme non tunai dipilih agar bantuan lebih transparan, akuntabel, serta mudah diawasi. Selain itu, sistem ini juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas gizi penerima manfaat.

“BPNT diberikan untuk membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan pangan dasar dengan nilai gizi yang lebih baik,” demikian keterangan Kemensos dalam publikasi resminya.

Tujuan Program BPNT

Program BPNT tidak hanya sekadar memberikan bantuan, tetapi memiliki beberapa tujuan utama, antara lain:

Mengurangi Beban Pengeluaran Keluarga

BPNT membantu keluarga miskin dan rentan miskin dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, sehingga beban pengeluaran rumah tangga dapat ditekan.

Meningkatkan Akses Pangan Bergizi

Dengan sistem non tunai dan komoditas tertentu, BPNT diarahkan agar penerima memperoleh bahan pangan bergizi, bukan sekadar murah.

Mendorong Transparansi Bantuan Sosial

Penyaluran melalui rekening bank dan PT Pos Indonesia membuat alur bantuan lebih jelas dan meminimalkan potensi penyimpangan.

Mekanisme Penyaluran BPNT

BPNT disalurkan melalui rekening yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), seperti BRI, BNI, Mandiri, dan BTN, serta melalui PT Pos Indonesia untuk wilayah tertentu.

Dana bantuan akan masuk ke rekening atau akun penerima manfaat dan hanya bisa digunakan di e-warong atau agen resmi yang bekerja sama dengan pemerintah.

Penerima tidak dapat menarik dana BPNT secara tunai. Saldo tersebut hanya bisa ditukarkan dengan bahan pangan sesuai ketentuan program.

Tahapan Pencairan Dana BPNT

BPNT dicairkan secara bertahap setiap tahun. Secara umum, penyaluran dilakukan dalam empat tahap.

Besaran Dana BPNT

Dalam satu tahap pencairan, penerima BPNT mendapatkan bantuan sebesar Rp 600.000. Jika dihitung dalam satu tahun, total bantuan yang diterima bisa mencapai Rp 2.400.000, tergantung kebijakan dan anggaran pemerintah pada tahun berjalan.

Dana tersebut biasanya disalurkan per tahap untuk memastikan keberlanjutan bantuan dan pemerataan penyaluran.

Siapa yang Berhak Menerima BPNT?

Tidak semua masyarakat bisa menerima BPNT. Penerima bantuan ditetapkan berdasarkan data resmi pemerintah.

Kriteria Penerima BPNT

Beberapa kriteria umum penerima BPNT antara lain:

  • Terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)
  • Berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin
  • Memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang valid
  • Tidak termasuk dalam kategori aparatur negara atau penerima penghasilan tetap tertentu

Kemensos secara berkala melakukan pemutakhiran data untuk memastikan bantuan tepat sasaran.

Perbedaan BPNT dengan Bantuan Sosial Lainnya

BPNT sering disamakan dengan bantuan sosial lain seperti PKH. Padahal, keduanya memiliki perbedaan.

BPNT fokus pada pemenuhan kebutuhan pangan dan diberikan dalam bentuk saldo non tunai untuk membeli bahan pokok. Sementara PKH (Program Keluarga Harapan) lebih menitikberatkan pada bantuan bersyarat terkait pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan keluarga.

Meski berbeda, kedua program ini sama-sama bertujuan mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dampak BPNT bagi Masyarakat

Sejumlah evaluasi menunjukkan bahwa BPNT memberikan dampak positif, terutama dalam menjaga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu, bantuan ini juga mendorong perputaran ekonomi lokal karena pembelian dilakukan di agen atau e-warong setempat.

Pemerintah menilai skema non tunai lebih efektif dan efisien dibandingkan bantuan tunai konvensional.

Penutup

BPNT adalah program bantuan pangan non tunai dari pemerintah yang dirancang untuk membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan pokok secara berkelanjutan. Dengan sistem pencairan bertahap, mekanisme non tunai, dan pengawasan ketat, BPNT diharapkan mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang membutuhkan.

Bagi masyarakat yang merasa memenuhi syarat, penting untuk memastikan data kependudukan dan DTKS selalu diperbarui agar tidak terlewat dari penyaluran bantuan.

Also Read

Leave a Comment