AsatuNews.co.id – Saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) mencuri perhatian pasar setelah melonjak tajam pada awal perdagangan awal pekan ini. Kenaikan harga saham bank digital tersebut terjadi di tengah derasnya transaksi dan sinyal kepercayaan kuat dari investor, baik ritel maupun institusi.
Lonjakan saham BBYB bukan sekadar euforia sesaat. Pergerakan harga yang agresif ini ditopang oleh kombinasi aksi borong di pasar reguler, dukungan pemegang saham utama, serta perbaikan signifikan pada kinerja keuangan dan kualitas aset perseroan sepanjang 2025.
Situasi ini membuat BBYB kembali menjadi salah satu saham bank digital yang paling aktif diperdagangkan dan banyak dibicarakan pelaku pasar, seiring ekspektasi bahwa fundamental yang membaik bisa menjadi penopang kinerja saham ke depan.
Saham BBYB Naik 17% di Sesi I Perdagangan
Pada sesi I perdagangan Senin (15/12/2025), saham BBYB terpantau melonjak hingga 17% ke level Rp 550 per saham sekitar pukul 09.30 WIB. Kenaikan ini terjadi dalam waktu singkat sejak pembukaan bursa, menandakan adanya minat beli yang cukup agresif.
Dari sisi aktivitas transaksi, saham Bank Neo Commerce mencatatkan volume yang sangat besar. Tercatat sekitar 563 juta saham berpindah tangan dengan frekuensi transaksi mencapai 52.300 kali. Nilai transaksi pun menembus Rp 302 miliar, menjadikan BBYB salah satu saham paling likuid di sesi pagi.
Data dari aplikasi Stockbit Sekuritas menunjukkan adanya net buy sebesar Rp 34,5 miliar, yang mengindikasikan dominasi aksi beli dibandingkan tekanan jual. Kondisi ini memperkuat dugaan bahwa kenaikan BBYB didorong oleh aksi akumulasi, bukan sekadar spekulasi jangka sangat pendek.
Konsisten Menguat, BBYB Sudah Terbang 150% YTD
Lonjakan tajam pada perdagangan hari ini melanjutkan tren positif yang sudah terjadi sebelumnya. Sepanjang periode 10–12 Desember 2025, saham BBYB konsisten ditutup di zona hijau.
Dalam rentang satu bulan terakhir, saham ini tercatat sudah naik sekitar 50%. Bahkan secara year to date (YTD), BBYB telah melesat hingga 150%, menjadikannya salah satu saham bank digital dengan performa harga paling agresif sepanjang 2025.
Kinerja harga saham tersebut mencerminkan perubahan persepsi pasar terhadap prospek Bank Neo Commerce, yang sebelumnya sempat berada dalam tekanan akibat tantangan industri perbankan digital.
Dukungan Gozco Capital Perkuat Kepercayaan Investor
Sentimen positif terhadap BBYB juga tidak lepas dari aksi korporasi pemegang saham. PT Gozco Capital tercatat menambah kepemilikan sahamnya di Bank Neo Commerce sebanyak 72.452.676 lembar saham.
Aksi penambahan kepemilikan ini disampaikan melalui laporan keterbukaan informasi pada 26 November 2025. Langkah tersebut dipandang sebagai sinyal kepercayaan jangka panjang terhadap prospek bisnis dan fundamental perseroan.
Direktur Bisnis Bank Neo Commerce, Aditya Windarwo, menyebut peningkatan kepemilikan saham oleh Gozco Capital sebagai sinyal positif bagi perseroan.
“Peningkatan kepemilikan saham oleh PT Gozco Capital merupakan sinyal positif dan menunjukkan kepercayaan yang semakin kuat terhadap prospek pertumbuhan dan fundamental Bank Neo Commerce,” ujar Aditya dalam keterangan tertulis.
Ia menegaskan bahwa dukungan pemegang saham menjadi penguat strategi perseroan dalam menjaga momentum pertumbuhan, khususnya melalui inovasi layanan digital dan penerapan manajemen risiko yang prudent.
“Peningkatan kepercayaan oleh investor menandakan bahwa BNC berada di jalur yang tepat. Komitmen ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja ke depan,” tambahnya.
Laba BBYB Melonjak Tajam hingga 11.320% YoY
Dari sisi fundamental, kinerja keuangan BBYB menunjukkan perbaikan yang sangat signifikan sepanjang 2025. Hingga kuartal III-2025, Bank Neo Commerce berhasil membukukan laba sebesar Rp 464 miliar, melonjak 11.320,21% secara tahunan (year on year).
Lonjakan laba tersebut terutama ditopang oleh efisiensi operasional yang lebih baik serta penguatan manajemen risiko. Perseroan dinilai berhasil menata kembali strategi bisnisnya setelah periode penyesuaian pada tahun-tahun sebelumnya.
Kinerja profitabilitas juga tercermin dari indikator rasio keuangan utama. Return on Assets (ROA) BBYB melonjak menjadi 3,45% per September 2025, jauh dibandingkan 0,03% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, Return on Equity (ROE) meningkat tajam ke level 16,96%, dari hanya 0,16% pada September 2024.
Kualitas Aset Membaik, NPL Turun Signifikan
Selain laba, perbaikan kualitas aset menjadi faktor penting yang memperkuat fundamental Bank Neo Commerce. Rasio Non-Performing Loan (NPL) gross tercatat turun signifikan dari 3,72% pada September 2024 menjadi 2,92% pada kuartal III-2025.
Adapun NPL net juga membaik drastis, dari 0,99% menjadi hanya 0,23% pada periode yang sama. Penurunan ini menunjukkan keberhasilan perseroan dalam mengelola risiko kredit secara lebih disiplin dan terukur.
Manajemen menyebut perbaikan kualitas aset dicapai melalui proses seleksi debitur yang lebih ketat, pemantauan risiko secara proaktif, serta strategi mitigasi yang berfokus pada keberlanjutan portofolio kredit, terutama di segmen konsumen.
Prospek BBYB di Tengah Persaingan Bank Digital
Di tengah persaingan industri bank digital yang semakin sengit, Bank Neo Commerce menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat tata kelola perusahaan dan menciptakan nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.
Dengan fundamental yang semakin solid, perbaikan profitabilitas, serta dukungan pemegang saham, optimisme terhadap prospek BBYB ke depan pun meningkat. Meski volatilitas tetap menjadi risiko yang perlu diperhatikan investor, pasar menilai BBYB kini berada dalam fase yang lebih sehat dibandingkan periode sebelumnya.
Ke depan, fokus perseroan pada inovasi digital, efisiensi, dan manajemen risiko akan menjadi faktor kunci dalam menjaga momentum pertumbuhan dan mempertahankan kepercayaan investor di pasar modal.











